Ticker

6/recent/ticker-posts

Menyalakan Ghiroh Kader PMII di Tengah Tantangan Zaman


Ghiroh mahasiswa dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan urat nadi gerakan sekaligus semangat juang kader dalam menegakkan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. PMII bukan sekadar organisasi, melainkan medan pengabdian tempat intelektual muda Islam ditempa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, dan berintegritas. Kader PMII sejati tidak hanya berpikir, tetapi juga bergerak, mereka tidak sekadar berbicara tentang perubahan, melainkan menjadi pelaku dari perubahan itu sendiri.

Mahasiswa masa kini dihadapkan pada tantangan besar berupa derasnya arus globalisasi, kemerosotan moral, serta meningkatnya individualisme yang perlahan menggerus semangat perjuangan kolektif. Dalam situasi seperti ini, PMII harus tetap berdiri tegak sebagai benteng nilai dan akal sehat di lingkungan kampus. KH. Said Aqil Siroj pernah menyampaikan, “PMII adalah kawah candradimuka yang melahirkan insan berilmu, berakhlak, dan berjiwa juang.” Ungkapan itu mengingatkan kita bahwa menjadi kader PMII bukanlah pilihan ringan, melainkan komitmen untuk berjuang dengan ilmu, iman, dan keberanian moral.

Ghiroh mahasiswa harus terus menyala di dada setiap kader PMII. Api idealisme itu tidak boleh padam karena tumbuh dari kesadaran bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan di ruang seminar, tetapi juga di tengah masyarakat yang menanti keberpihakan kaum intelektual muda. Seperti pesan Sahabat Abdul Muhaimin Iskandar, “Kader PMII harus menjadi intelektual organik yang mampu berpikir di menara akademik, namun tetap berpijak di tanah rakyat.” Pesan tersebut menjadi cambuk bagi setiap kader agar tidak terjebak dalam kenyamanan, melainkan terus bergerak menebar manfaat di tengah kehidupan sosial.

Sebagai kader PMII, saya mengajak seluruh sahabat untuk menumbuhkan kembali kesadaran kolektif, memperkuat ideologi Aswaja, dan memodernisasi gerakan kita agar tetap relevan dengan zaman. Jadikan PMII bukan hanya ruang diskusi, tetapi juga ruang perjuangan yang hidup dan membakar semangat perubahan. Dengan berpegang pada prinsip dzikir, fikir, dan amal saleh, mari kita buktikan bahwa kader PMII adalah generasi pejuang yang tidak tunduk pada keadaan, melainkan menaklukkan zaman dengan ilmu dan pengabdian.


Posting Komentar

0 Komentar