SAHRUL HR Raja Ampat Surga Yang Mulia Terluka Oleh Aktivitas Manusia

 

Raja Ampat: Surga yang Mulai Terluka oleh Aktivitas Manusia

Penulis: Sahrul HR

Anggota PMII KEBAYORAN LAMA 

Kusandarkan raga ini di atas tilam sembari melihat keadaan Indonesia dibalik jendela layar kaca, dan begitu perihnya perasaan ini memandang bahwa salah satu Natura Tourism yang dimiliki Indonesia terancam dieksplorasi oleh besi yang bergerak (Tambang Nikel). Itulah Raja Ampat, berkediaman di Papua Barat Daya, dikenal sebagai salah satu surga dunia dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa. Ribuan wisatawan datang setiap tahun untuk menikmati terumbu karang, ikan tropis, dan panorama alam yang menakjubkan. Karna keindahanya yang seperti itu bukan hanya wisatawan yang mau menikmatinya, tapi besi bergerak dan tuanya pun turut andil. Sehingga di balik keindahannya, Raja Ampat kini menghadapi ancaman serius.

Lonjakan wisatawan, aktivitas kapal, dan pembangunan resort mulai merusak ekosistem laut. Data dari Dinas Pariwisata Raja Ampat menyebutkan lebih dari 30.000 wisatawan datang ke wilayah ini pada 2023, naik drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, laporan Conservation International mencatat penurunan populasi ikan karang hingga 35% dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, aktivitas penangkapan ikan ilegal dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan menambah tekanan pada alam Raja Ampat. Masyarakat adat juga menghadapi tantangan baru akibat perubahan sosial dan ekonomi yang cepat.

Beberapa kawasan memang sudah ditetapkan sebagai zona konservasi laut (Marine Protected Area), dan kampung seperti Arborek telah menjadi contoh sukses ekowisata berbasis masyarakat. Tapi upaya itu belum cukup jika tidak ada kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian wilayah ini.

Raja Ampat bukan hanya destinasi wisata, tapi warisan yang harus dijaga, bukan untuk dijadikan pelampiasan nafsu kekayaan perseorangam. Jika tidak, kita bisa kehilangan salah satu kekayaan alam terbesar Indonesia, dan harusnya kekayaan Indonesia lah yang harus ditingkatkan, untuk menjadi warisan anak cucu kita nantinya.

Suara yang tersembunyi didalam goa, meneriakkan dengan lantang "SAVE RAJA AMPAT, PAPUA BUKAN TANAH KOSONG"

E-Koran
𝘉𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘌-𝘒𝘰𝘳𝘢𝘯

#𝘦-𝘬𝘰𝘳𝘢𝘯
#𝘱𝘮𝘪𝘪𝘪𝘬𝘦𝘣𝘢𝘭
#𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢𝘱𝘮𝘪𝘪
#𝘦𝘥𝘪𝘴𝘪𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶𝘢n

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama